Kamis, 06 Oktober 2011

PEMIKIRAN TOKOH MANAJEMEN (#1)

Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno  ménagementyang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara  universal.  Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Namun sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum yang berlaku pada berbagai situasi dan kondisi, setiap teori hanya dapat diterapkan pada masalah yang   berbeda-beda berikut   adala tokoh   –   tokoh   yang   memiliki   kontribus dalam perkembangan teori manajemen.


A. Aliran Klasik

1. Robert Owen (1771 – 1858)
Pada  awal  tahun  1800-an,  Robert  Owen  memperkenalkan  teori  tentang  manajemen personalia. Robert Owen menitikberatkan pentingnya penggunaan faktor produksi mesin dan faktor produksi tenaga kerja. Teorinya menyatakan bahwa bilamana diadakan perawatan pada mesin akan memberikan keuntungan pada perusahaan, demikian pula pada tenaga kerja bila diberikan  perhatian  berupa  kompensasi,  asuransi  kesehatan,  tunjangan  dan  lainnya  oleh pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan pada perusahaan.
Owen meningkatkan kondisi kerja di pabrik, menaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko  untuk  menjual  keperluan  hidup  karyawan  dengan  harga  layak  dan  berusaha memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal.
Selanjutnya dikatakan bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari pekerjaan.

2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage mengemukakan bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses kerja akan  menaikkan produktivitas dari tenaga kerja dan menurunkan biaya, karena pekerjaan- pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Perhatiannya diarahkan dalam hal pembagian kerja (division of labour) yang memiliki beberapa keunggulan, yaitu : waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru, harus ada spesialisasi dalam pekerjaan
(karena  banyak  waktu  yang  terbuang  bila  seseorang  berpindah  dari  satu  pekerjaan  ke pekerjaan  lain  dan  orang  tersebut  harus  menyesuaikan  kembali  pada  pekerjaan  barunya sehingga menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja), kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seseorang pekerja bekerja terus-menerus dalam tugasnya, adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga  dapat meresapi  alat-alatnya  karena  perhatiannya pada itu-itu saja.
Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip- prinsip  ilmiah,  untuk  menentukan  seorang  manajer  harus  memakai  fasilitas,  bahan,  dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan  pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan  pabrik,  apabila  mereka  ikut  menyumbang  dalam  peningkatan  produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya  menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.

3. Frederick Winslow Taylor (1856 - 1915)
Frederick Winslow Taylor memperkenalkan teori scientific management, teori manajemen yang  menganalisis  damensintesis  alur  kerja  dengan  tujuan  meningkatkan  produktivitas tenaga kerja.  Taylor percaya bahwa keputusan berdasarkan tradisi dan aturan-aturan praktis harus diganti dengan  prosedur yang tepat, yang dikembangkan setelah mempelajari kinerja individu ditempat kerja. Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
a Menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan sisetiap unsur-unsur kegiatan.
b.     Memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan pendidikan kepada pekerja.
c Setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan tugas
d.  Harus menjalin kerja sama yang baik antara pemimpin dengan pekerja.


Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, beliau menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan  manajer  dan  pekerja.  Adapun  prinsip-prinsip  dasar  menurut  Taylor  mendekati ilmiah adalah :
a Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan. b.   Adanya hubungan waktu dan gerak kelompok.
c Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual. d.   Bekerja untuk hasil yang maksimal.
e Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.

Taylor  mengatakan  bahwa  scientific  management  merupakan  tugas  setiap  manajer  untuk mengetahui  hal  yang  terbaik  (best  of  the  best)  melalui  penganalisaan,  observasi  dan percobaan-percobaan.  Observasi  yang  dilakukannya  antara  lain :  time  and  motion  study, organisasi fungsional dan the taylor differential rate system.

4. Henry Laurance Gantt (1861 - 1919)
Sumbangan Henry L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para  mandor.  Beliau  juga  memperkenalkan  sistem  Charting  yang  terkenal  dengan  Gant Chart.

Ia menekankan pentingnya mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan  para  karyawan,  yaitu  kerja  sarna  yang  harmonis.  Henry  beranggapan  bahwa  unsur manusia                          sangat   penting                    sehingga      menggarisbawahi                                                 pentingnya            mengajarkan, mengembangkan  pengertian  tentang  sistem  pada  pihak  karyawan  dan  manajemen,  serta perlunya  penghargaan dalam segala masalah manajemen Metodenya yang terkenal adalah rnetode                           grafis dalam    menggambarka rencana-rencana da memungkinka adanya pengendalian manajerial yang lebih  baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya  dalam  merencanakan  dan  rnengendalikan  pekerjaan.  Hal  ini  yang  menghasilkan terciptanya Gantt Chart yang terkenal  tersebut. Teknik ini pelopor teknik-teknik modern seperti PERT (Program Evaluation and Review Techique).

5. Frank Bunker Gilbreth dan Lilian Gilbreth (1868-1924 dan 1878-1972)
Suami istri ini selain rnempelajari masalah gerak dan kelelahan, juga tertarik dengan usaha membantu pekerja menampilkan potensinya secara penuh  sebagai makhluk manusia. Setiap langkah yang dapat rnenghasilkan gerak dapat mengurangi kelelahan. Mereka juga terkenal dengan  tiga  peran  dari  setiap  pekerja  yaitu  sebagai  pelaku,  pelajar  dan  pelatihan  yang senantiasa mencari kesempatan baru,  atau  terkenal dengan konsep "three position plan of promotion". Banyak manfaat dan jasa yang diberikan oleh manajemen ilmiah, namun satu hal


penting dilupakan oleh manajemen ini, yaitu kebutuhan sosial manusia dalam berkelompok, karena terlalu mengutamakan keuntungan dan kebutuhan ekonomis dan fisik perusahaan dan pekerjaan. Aliran ini melupakan kepuasan pekerjaan pekerja sebagai manusia biasa.

Perhatian Lilian Gilbreth tertuju pada aspek manusia dari kerja dan perhatian suamianya pada efisiensi yaitu usaha untuk menemukan cara satu-satunya  yang terbaik dalam melaksanakan tugas tertentu. Dalam menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, harus memandang para pekerja dan mengerti kepribadian serta kebutuhan mereka. Ketidakpuasan di antara pekerja karena kurang adanya perhatian dari pihak manajemen terhadap pekerja.

6. Harrington Emerson (1853 1931)
Prinsip  pokoknya  adalah  tentang  tujuan,  dimana  dari  hasil  penelitiannya  menunjukkan kebenara prinsi yaitu   bahw uang   aka lebi berhasil   bil mengetahui   tujuan penggunaannya. Bukti dari pendapat Emerson yaitu adanya istilah Management by Objective (MBO).  Dikemukakan  12   prinsip  efisiensi  untuk  mengatasi  pemborosan  dan  ketidak- efisienan, yaitu :

a.  Clearly defined ideals b.   Common sense
c Competent causal d.   Dicipline
e The fair deal f. Reliable
g.  Give an order, planning and schedulling h.   Schedule, standard working and time
i.      Standard condition j.   Standard operation
k Written standard practice instruction l.                Efficiency reward

7. Henry Fayol (1841 1925)
Fayol  mengatakan  bahwa  teori  dan  teknik  administrasi  merupakan  dasar  pengelolaan organisasi  yang kompleks. Peranan Fayol dapat disejajarkan dengan Taylor, dua tokoh ini mengemukakan  hal  yang  sama  bahwa  ada  prinsip-prinsi  manajemen  tertentu  yang  harus disejajarkan  dan  dipelajari  oleh  para  manajer  dan  karyawan.  Tapi  kedua  tokoh  tersebut


berbeda  dalam  titik  perhatiannya,  dimana  Fayol  menitik  beratkan  pada  manajer  tingkat bawah, sedangkan Taylor menitikberatkan pada manajer tingkat menengah dan atas.

Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam kegiatan :
a. Teknik produksi dan manufakturing produk, berusaha menghasilkan dan membuat barang- barang produksi.
b. Komersial dengan cara mengadakan pembelian bahan mentah dan menjual hasil produksi. c. Keuangan antara lain berusaha mendapatkan dan menggunakan modal.
d. Keamanan, berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
e.  Akuntansi,  dengan  adanya  pencatatan  dan  pembukuan  biaya,  utang,  keuntungan  dan neraca, serta berbagai data statistik.
f.  Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi :
1.  Perencanaan  (Planning)  berupa  penentuan  langkah-langkah  yang  memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.  Pengorganisasian dan (Organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3.  Memerintah  (Commanding)  dengan  memberi  arahan  kepada  karyawan  agar  dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4.  Pengkoordinasian  (Coordinating)  dengan  memastikan  sumber-sumber  daya  dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5.  Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

Selain hal-hal pokok diatas, masih ada beberapa ajaran Fayol lainnya yaitu :
1. Keterampilan yang dibutuhkan  oleh manajer tergantung kepada tempat pada tingkatan organisasi,    yang   renda lebih   membutuhka keterampila da kemampua teknis dibandingkan dengan keterampilan manajerial pada manajer tingkat atas.
2. Kemampuan dan ketrampilan manajemen harus diajarkan dan dipelajari, sehingga tidak mungkin hanya diperoleh melalui praktek, timbul tenggelam  sepertl orang belajar menyelam tanpa guru.
3. Kernampuan dan keterampilan manajemen dapat diterapkan pada segala bentuk dan jenis organisasi, seperti rumah tangga, pemerintah, partai, industri dan lain-lain.
4. Prinsip-prinsip manajemen lebih baik daripada hukum manajemen, karena hukum bersifat kaku,  sedang prinsip bersifat lebih luwes, sehingga dapat disesuaikan pada keadaan yang dihadapi.
5. Ada 14 macam prinsip manajemen dari Fayol, yaitu :
a Pembagian  kerja  (Division  of  labor),  yaitu  adanya  spesialisasi  dalam  pekerjaan, diama denga spesialisas dapa meningkatka efisiens pelaksanaa kerja. Tujuannya adalah  menghasilkan  pekerjaan  yang  lebih banyak  dan  terbaik dengan usaha yang sama.
b.  Otoritas  dan  tanggung  jawab  (Authority  and  Responsibility)  diperoleh  melalui perintah  dan  untuk  dapat  memberi  perintah  haruslah  dengan  wewenang  formil. Walaupun demikian wewenang pribadi dapat mernaksa kepatuhan orang lain.
c Disiplin (discipline), dalam arti kepatuhan anggota organisasi terhadap aturan dan kesempatan. Kepemimpinan yang baik berperan penting bagi kepatuhan ini dan juga kesepakatan  yang  ada  ini,  seperti  penghargaan  terhadap  prestasi  serta  penerapan sangsi hukum secara adil terhadap yang menyimpang.
d.  Kesatuan komando (Unity of commad), yang berarti setiap karyawan hanya menerima perintah  kerja dari satu orang dan apabila perintah itu                                                        datangnya dari dua orang atasan atau lebih akan timbul pertentangan perintah dan kerancuan wewenang yang harus dipatuhi.
e Kesatuan  pengarahan  (unity  of  Direction),  dalam  arti  sekelompok  kegiatan  yang mempunyai tujuan yang sarna yang harus dipimpin oleh seorang manajer dengan satu rencana kerja.
f.     Menomorduakan  kepentingan  perorangan  terhadap  terhadap  kepentingan  umum (Subordination   of   Individual   interes to   general   interest) yaitu   kepentingan perorangan dikalahkan terhadap kepentingan organisasi sebagai satu keseluruhan.
g Renumerasi Personil (Renumeration of personnel), dalam arti imbalan yang adil bagi karyawan dan pengusaha.
h.  Sentralsiasi (Centralisation), dalam arti bahwa tanggung jawab akhir terletak pada atasa dengan  tetap  memberi  wewenang  memutuskan  kepada  bawahan  sesuai kebutuhan, sehingga kemungkinan adanya desentralisasi.
i.      Rantai Skalar (Scalar Chain), dalam arti adanya garis kewenangan yang tersusun dari tingkat atas sampai ke tingkat terendah seperti tergambar pada bagan organisasi.
j.      Tata-tertib (Order), dalam arti terbitnya penempatan barang dan orang pada tempat dan waktu yang tepat.
k.  Keadilan (Equity), yaitu adanya sikap persaudaraan keadilan para manajer terhadap bawahannya.
l.      Stabilitas  masa  jabatan (Stability  of Penure  of Personal) dalam arti tidabanyak pergantian karyawan yang ke luar masuk organisasi.
m. Inisiatif (Initiative), dengan memberi kebebasan kepada bawahan untuk berprakarsa dalam menyelesaikan pekerjaannya walaupun akan terjadi kesalahan-kesalahan.
n.  Semangat Korps (Esprit de Corps), dalam arti meningkatkan semangat berkelompok da bersatu  dengan  lebih  banyak  menggunakan  komunikasi  langsung  daripada komunikasi formal dan tertulis.

Banyak kritik yang dilemparkan kepada teori organisasi dan peranannya terhadap prilaku manaje yang  efektif.  Juga  keyakinannya  bahwa  prinsip-prinsip  manajemen  itu  dapat diajarkan dan dipelajari. Kritik terhadap teori salah satu datang dari Henry Mintzberg yang menyatakan bahwa teori  ini hanya sesuai untuk organisasi masa lampau yang lebih stabil dengan lingkungan yang lebih  mudah diramalkan. Teori ini juga terlalu berpegang kepada kewenangan formil dan sering antara satu prinsip tidak sejalan dengan prinsip lainnya, seperti antara prinsip Division of Labor dengan Unity of Command.

8. James D. Mooney
Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri atas dua atau lebih orang  untuk  mencapai  tujuan  tertentu.  Ada  empat  unsur  yang  harus  diperhatikan  dalam organisasi yaitu : koordinasi, prinsip hierarki, prinsip fungsional dan prinsip staf.
a Koordinasi, syarat adanya koordinasi meliputi wewenang, saling melayani, doktrin
(perumusan tujuan) dan disiplin.
b.  Prinsip  hierarki,  proses hirarki  mempunyai  prinsip,  prospek  dan  pengaruh  sendiri yang tercermin dari kepemimpinan, delegasi dan definisi fungsional.
c Prinsip fungsional, adanya fungsionalisme tugas yang berbeda. d.   Prinsip staf, kejelasan perbedaan antara staff dan lini.


9. Max Webber (1864 1920)
Menurut  pandangannya  peradaban  barat  ditandai  oleh  kecenderungan  orang Eropa  untuk menyukai  organisasi,  rasionalisasi dan birokrasi baik  dalam bidang pemerintahan,  politik praktis maupun lembaga swadaya masyarakat.

Max Weber mengembangkan teori Manajemen Birokrasi. Ia menekankan pada kebutuhan akan  penetapan  hierarki  yang  sempurna  ditentukan  oleh  penetapan  peraturan  dan  garis wewenang yang jelas.

10. Mary parker Follet (1868 1933)
Follet menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follet pada teori  klasik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi  dala perusahaan industr dan   pemerintahan Konflik  yang  terjadi  dalam perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.

Beliau percaya bahwa adanya hubungan  yang harmonis antara karyawan dan manajemen berdasar persamaan tujuan, namun tidak sepenuhnya benar untuk memisahkan atasan sebagai pember perinta denga bawaha sebaga penerima   perintah Belia menganjurkan kedudukan kepemimpinan dalam organisasi, bukan hanya karena kekuasaan yang bersumber dari kewenangan formil, tapi haruslah berasal dari pada pengetahuan dan keahliannya sebagai manajer.

11. Oliver Sheldon (1894 1951)
Filsafat  rnanajemen  yang  pertama  kali  ditulis  dalam  bukunya  pada  tahun  1923,  yang menekankan tentang adanya tanggung jawab sosial dalam dunia , usaha, sehingga etika sarna pentingnya dengan ekonomi alam manajemen, dalam arti melakukan pelayanan barang dan jasa  yang  tepat  dengan  harga  yang  wajar  kepada  masyarakat.  Manajemen  juga  harus memperlakukan pekerja  dengan adil dan jujur. Beliau menggabungkan nilai-nilai efisiensi manajemen ilmiah dengan etika  pelayanan kepada masyarakat. Ada 3 prinsip dari Oliver, yaitu :

a Kebijakan,  keadaan  dan  metoda  industri  haruslah  sejalan  dengan  kesejahteraan masyarakat.


b.  Manajemen  seharusnyalah  mampu  menafsirkan  sangsi  moral  tertinggi  masyarakat sebagai  keseluruhan yang memberi makna praktis terhadap gagasan keadilan sosial yang diterima tanpa prasangka oleh masyarakat.
c Manajemen dapat mengambil prakarsa guna meningkatkan standar etika yang umum dan konsep keadilan sosial.

12. Chaster L. Barnard (1886 1961)
Dalam  bukunya  The  Function  of  the  Executive  (1938)  mengatakan  bahwa  organisasi merupakan sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan yang hendak dicapai. Fungsi utama manajemen  yaitu  perumusan  tujuan  dan  pengadaan  sumber  daya  yang  diperlukan  untuk mencapai tujuan. Menurut teorinya yang diberi nama teori penerimaan mengatakan bahwa seorang  bawahan  akan  menerima  perintah  hanya  bila  dia  memahami  dan  mampu  serta berkeinginan untuk mencapainya. Barnard adalah pelopor penggunaan pendekatan sistem.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar